SEKOLAH AMBRUK – Dua lokal bangunan SMPN 3 Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, ambruk, Sabtu (24/7) malam sekitar Pukul 10.36 WIB. Tampak bangunan SMPN 3 Sindang yang roboh itu. Gambar diambil, Minggu (25/7) sore sekitar pukul 14.05 WIB. (Foto-foto : Satim) ***
Dua Lokal Bangunan SMPN 3 Sindang Ambruk
REALITA NUSANTARA – ONLINE. INDRAMAYU
Sabtu (24/7) malam, sekitar pukul 10.35 WIB, beberapa warga yang tengah berada di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu dibuat terkejut adanya suara gemuruh mirip bangunan roboh dari halaman sebelah. Belasan warga pun berdatangan ke lokasi kejadian. Dan ternyata, dua ruang belajar milik SMP Negeri 3 Sindang di Jalan Murah Nara, Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat ambruk malam itu juga. Padahal, malam itu tidak ada angin puting beliung atau bencana alam lainnya.
Rangka atas bangunan itu yang terbuat dari kayu meski tidak keropos diduga tak mampu menahan beban. Akibatnya, genteng dan rangka atas berikut atapnya ambrol dan berserakan di lantai. Sekitar ribuan genteng hancur bersamaan dengan terpatah-patahnya rangka atas sekolahan tersebut. Tidak ada korban jiwa, karena bangunan itu tidak sedang digunakan untuk belajar.
“Orang-orang yang ada di sekitar sini pada kaget dan berdatangan ke lokasi kejadian. Meski tidak ada korban jiwa, namun seisi bangunan itu pada rusak dan hancur,” kata Sawinto (52) didampingi Lingga (35), keduanya penjaga sekolah di SMPN 3 Sindang, Minggu (25/7) sore, sekitar pukul 14.05 WIB.
Keterangan yang dihimpun wartawan dari lokasi ambruknya dua ruang belajar siswa SMPN 3 Sindang itu menyebutkan, bangunan tersebut memang sudah lama berdiri. Namun pada tahun 2008 lalu, sudah mengalami renovasi total dengan mengganti rangka atap dan genteng sampai dengan dengan perbaikan tembok dan pengecatan. Dalam perjalannya, bangunan yang semula hanya satu ruangan untuk keterampilan siswa, dan kemudian disekat menjadi dua ruangan digunakan untuk ruang belajar siswa Kelas VII E itu, tiba-tiba ambruk.
Hanya belum diperoleh keterangan pasti, jumlah dana yang digunakan untuk merehabilitasi bangunan yang kini ambruk tersebut. Tapi beberapa sumber menerangkan, meski kerangka kayunya tidak ada yang keropos, diduga tidak kuat menahan beban sehingga ambrol dan menghantam tembok samping kanan sampai jebol dan nyaris runtuh. Dugaan lainnya, renovasi bangunan tadi disinyalir ada yang kurang beres, karena tidak ada tihang penyangga susuhunan di tengahnya, sehingga tidak bisa bertahan lama untuk menahan beban genteng dan plafon lainnya.
Sawinto menerangkan, seusai kejadian, ia langsung menghubungi Kepala Sekolah SMPN 3 Sindang, Drs. H. Faoji, dan memberitahukan tentang kejadian ambruknya dua lokal bangunan SMPN 3 Sindang.
“Malam itu juga, Pak Haji Faoji langsung datang dan melihat-lihat bangunan sekolahnya yang roboh. Kemudian Beliau langsung menghubungi pihak berwajib, dan melaporkan tentang kejadian robohnya dua lokal bangunan sekolah yang dipimpinnya. Tidak lama kemudian, Polisi pun datang melakukan olah TKP, dan langsung melingkarinya dengan garis polisi,” ujarnya.
Lingga dan Sawinto yang kebetulan tengah jaga malam, keduanya mengaku orang yang mengetahui adanya kejadian tersebut. “Saya dan Pak Sawinto malam Minggu (24/7) itu, memang tengah berjaga di depan sekolah. Saya juga ikut kaget begitu mendengar suara gemuruh ambruknya bangunan sekolah yang kami jaga ini,” ungkap Lingga.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala SMPN 3 Sindang, Drs. H. Faoji belum berhasil dikonfirmasi. Ketika wartawan menghubunginya via handphone, sedang tidak aktif. Sementara ambruknya bangunan sekolah milik SMPN 3 Sindang itu, diduga telah menambah jumlah bangunan sekolah yang terbilang baru, namun ambruk sebelum dimakan usia yang diduga karena sesuatu hal berkaitan dengan bangunan sekolah tadi.
Catatan, Selain SMPN 3 Sindang yang direnovasi pada tahun 2008 yang kemudian ambruk, dialami bangunan Akademi Keperawatan (Akper) Pemda Indramayu yang dibangun oleh kontraktor pada tahun 2008, lalu ambruk pada Kamis (31/12/2009) sekitar pukul 07.35 WIB. Kini, kasus ambruknya Akper Pemda Indramayu yang terbuat dari rangka baja ringan itu, tengah ditangani pihak Kejaksaan Negeri Indramayu. (Satim)**** Foto-foto : Satim
Posted at: 19:35:00 | Filed Under: Pendidikan