Sabtu, 02 April 2011

Terkait Program Bantuan LM3 2009 – 2010 BOROK KEMENTERIAN PERTANIAN TERKUAK

Posted by Realita Nusantara 17.59, under |


REALITA NUSANTARA – ONLINE. CIREBON
Satu persatu kebobrokan para oknum Dirjenak Kementerian Pertanian Terkuak, terkait penyaluran bantuan program LM3 yang dikucurkan untuk wilayah Kabupaten Cirebon. Tepatnya pada bulan Maret Tahun 2009 program ini diduga kuat keempat oknum Pegawai Dirjenak yang kala itu turun ke daerah dan mensurvei tentang kelayakan yayasan untuk mendapatkan dana LM3, yakni: Parmi, Musnah, Emi, dan Ferry, diduga sengaja memanipulasi data sekedar memuluskan keinginan sesaat seperti yang terjadi di beberapa desa, salah satunya di Desa Gegesik, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.
Yayasan tersebut setelah disurvei kini telah mendapatkan 23 ekor sapi. Namun saat kroscek ke lokasi kandang ternak, ternyata sapi bantuan program LM3 tidak ada satu ekorpun.
Kadira, salah satu warga, yang juga mantan Kaur Ekbang, Desa Gegesik Wetan, mengatakan, “Sejak bulan Januari lalu yang saya tahu, sapi di kandang ini sudah tidak ada. Dengar-dengar katanya sudah dibawa ke Desa Kedungdalem. Kandang ini tanahnya milik saya, makanya mau saya bongkar, karena warga di sini mengeluh dengan alasan banyak nyamuk. Namun salah satu pengurus melarang untuk dibongkar.” Ujar Kadir
Kasi Ruminansia, Ir. Setyo Utomo ketika dihubungi via telephon selulernya, membenarkan bahwa di lokasi tersebut ada kurang lebih 23 ekor sapi bantuan LM3. “Saya sebagai Kasi Rumaninsia memonitor sapi tersebut setiap tri wulan.” Ujarnya
Saat ditanya bahwa sapi yang ada di Desa Gegesik Kulon sudah tidak ada, “Waduh, saya tidak tahu tuh. Nanti kalau begiru akan saya tanyakan. Jika ternyata sapinya sampai tidak ada, jelas ini tidak benar.” Jawabnya
Saat disinggung tentang tandatangan berita acara pelimpahan, Setyo Utomo mengelak bahwa dirinya tidak merasa menandatangani Berita Acara Pelimpahan Sapi sebanyak 14 ekor, sisanya dikatakan mati tanpa ada bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan
Disisi lain Kasi Keswan, Ir. Hasan Tuba, saat dimintai komentar terkait dana bantuan LM3 tahun 2009-2010, mengatakan, dirinya hanya mendampingi orang Dirjenak yang saat itu survei ke beberapa desa di Kabupaten Cirebon, karena mereka tidak tahu lokasi atau wilayah yang disurvei.
Lebih jauh ia menambahkan, bahwa yang bermain segala sesuatu baik fee atau tanda terima kasih itu adalah Ishomudin, karena dia sebagai koordinator proposal LM3, ujarnya
Adapun tudingan dari berbagai penerima dari berbagai penerima dana bantuan LM3 yang ditujukan kepada dirinya, kata Hasan salah alamat. “Saya siap dipertemukan dengan Ishomudin. Jadi kalau Ishomudin mungkir itu wajar, ibarat maling tidak mungkin mengakui kesalahannya.” Lanjut Hasan Tuba
Dirinya berpesan kepada para tim survei dari Dirjenak (Pusat) sebaiknya bahwa Ponpes/Yayasan yang tidak memenuhi kriteria agar jangan diakomodir, sebab akan berdampak kepada Dinas yang ada di daerah (Dinas Pertanian Kab. Cirebon), bahkan bukan itu saja kalau memang Yayasan/Ponpes yang tidak jelas harus dicoret jangan ada bahasa dekat/titipan, karena nanti susah dipantau dan dibina serta hanya bikin kewalahan daerah, pinta Ir. Hasan Tuba.  *Khotib***

Sumber: Harian METRO INDONESIA. Edisi 346; Tahun ke-VII; Senin 28 Februari – 06 Maret 2011

Tags

BLOG ARSIP

BIAYA IKLAN

BIAYA IKLAN
=== Terima Kasih atas partisipasi Anda dalam membangun kemitraan dengan kami ===

INDRAMAYU POST

Blog Archive

PROFIL

REALITA NUSANTARA Email: realitanusantara@yahoo.com

Pengurus SWI

Pengurus SWI
DEWAN PIMPINAN CABANG SERIKAT WARTAWAN INDONESIA (SWI)