Sabtu, 23 Juli 2011

Oknum Pejabat Enggan Bayar Koran di Toraja

Posted by Realita Nusantara 08.55, under |

REALITA NUSANTARA – ONLINE. TORAJA
Toraja,  SNP Segelintir oknum pejabat di Tana Toraja – Toraja Utara enggan membayar Koran yang sudah berbulan-bulan diterimanya dengan bermacam alasan.
Kerap kali dengan alasan yang dibuat-buat, tidak terima koran, ada juga yang mengaitkannya dengan Pilkada, namun lebih banyak pejabat di sana yang memahami tugas pers yang tak lepas dari keberadaan perusahaan pers.
Akan halnya yang dialami bagian sirkulasi surat kabar umum SNP biro Toraja. Menurutnya, salah seorang Kepala Dinas di Toraja Utara serta merta minta berhenti berlangganan “Tunggu selesai Pilkada”, ujarnya mengulangi perkataan sang Kadis tersebut dua pekan lalu.
Lain lagi dengan ulah salah seorang kepala kantor badan di Tana Toraja. Dalam satu percakapnnya dengan SNP beberapa waktu lalu, usai pemilukada Tana Toraja, terkesan hendak mengetahui siapa kandidat Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja yang difavoritkan SNP.
Meskipun sudah jelas-jelas, SNP dalam menjalankan tugasnya tidak berpihak dalam Pilkada, masih saja melontarkan sejumlah pertanyaan yang terasa aneh.
Entah berentah, beberapa hari berselang dia menolak membayar tagihan korannya, “Bos Kami tidak minta berlangganan koran (SNP-red) ini”, ujar salah seorang pegawai kantor badan itu yang mengaku mendapat kepercayaan dari bosnya sebagai Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di kantornya.
Lebih mencemaskan, sikap Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tana Toraja – Toraja Utara, Wilson Abdullah, yang konon ketiban proyek jalan miliaran rupiah tahun lalu di Toraja Utara sebagai pemborongnya.
Sebelumnya, Wilson sudah menyatakan kesediaannya untuk membayar tagihan koran yang tak lebih dari Rp 100 ribu, dengan ketentuan menurutnya mau baca dulu berita tentang salah satu pasangan calon Bupati Toraja Utara melalui Swara Nasional Pos.
“Bila perlu dapat saya bayar melebihi jumlah yang tertera dalam kwitansi itu”, tandasnya sesumbar beberapa hari sebelum pencoblosan Pilkada Toraja Utara.
Alhasil. Wilson yang tadinya dikenal ramah, mengaku telah membayar tagihan koran itu, padahal sirkulasi SNP di Toraja merasa tidak pernah menerima pembayaran yang dimaksud. Saat diminta memperlihatkan kwitansi pembayarannya, dia katakan, tidak pakai kwitansi segala.
Memang menurut berbagai sumber di daerah itu, pertumbuhan pers di Toraja seringkali mengalami kesulitan, namun lanjut sumber tadi, lebih banyak perbaikan yang harus dilakukan ke dalam tubuh pers itu sendiri untuk menjauhkan stigma, ciri negatif dari pandangan luas.
Betapa diperlukannya wadah yang benar-benar mampu untuk melakukan restrukturisasi dalam lingkungan pers di Toraja agar semakin dicintai, dihargai lapisan masyarakat, kata sumber itu lagi.
Peranan pers amat penting, cetus Bupati Toraja Utara, Toto Ranggina, di depan komunitas pers di Hotel Indra Rantepao beberapa waktu lalu. “Pejabat tanpa pers tunggu saja runtuhnya”, kata Toto.    ARS***


Sumber: Harian Umum SWARA NASIONAL POS; Edisi 348 Thn X 22-28 November 2010; Hal 9
Dikutip Oleh: Realita Nusantara Online***
Foto-foto: Ist***

Pungli di KUA Wonorejo Dikeluhkan Warga

Posted by Realita Nusantara 08.50, under |

REALITA NUSANTARA – ONLINE. WONOREJO
Wonorejo, SNP – Kasus pungli yang terjadi di kantor urusan agama (KUA) Wonorejo tampaknya dibiarkan. Padahal warga yang berurusan dengan KUA merasa sangat dirugikan atas pungutan yang jauh dari ketentuan resmi.
Menurut pantauan wartawan koran ini, sampai sejauh ini, tidak ada tindakan yang diambil Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan atas tindakan Kepala KUA Wonorejo yang nyata-nyata merugikan masyarakat dengan memungut uang pernikahan atau lainnya.
Salah seorang warga, misalnya, kepada Swara Nasional Pos mengatakan, sebenarnya biaya administrasi yang diberlakukan di KUA ini sangat memberatkan warga. Namun, kata warga, mau bagaimana lagi. “Kalau tidak kita serahkan uang yang diminta, kita pasti dipersulit,” kata beberapa warga.
Hal yang sama dialami seorang wartawan yang bermaksud mengurus duplikat akta pernikahannya. Wartawan bersangkutan diminta uang Rp 50.000,- oleh staf KUA, ketika disebut bahwa uang sebesar itu terlalu besar, Kepala KUA Wonorejo, Drs Bakrie mengatakan, itu sudah murah dibandingkan KUA lainnya yang memberlakukan tarif Rp 100.000,-    JL/IL/ES***




Sumber: Harian Umum SWARA NASIONAL POS; Edisi 348 Thn X 22-28 November 2010; Hal 9
Dikutip Oleh: Realita Nusantara Online***
Foto-foto: Ist***

Tags

BLOG ARSIP

BIAYA IKLAN

BIAYA IKLAN
=== Terima Kasih atas partisipasi Anda dalam membangun kemitraan dengan kami ===

INDRAMAYU POST

Blog Archive

PROFIL

REALITA NUSANTARA Email: realitanusantara@yahoo.com

Pengurus SWI

Pengurus SWI
DEWAN PIMPINAN CABANG SERIKAT WARTAWAN INDONESIA (SWI)