REALITA NUSANTARA – ONLINE. INDRAMAYU
INDRAMAYU, INTI JAYA
– Kepala UPTD Pendidikan Kec. Haurgeulis Kabupaten Indramayu, Jawa Barat,
Riyanto, S.Pd., M.Si diduga peras sejumlah calon kepala sekolah di wilayah
kerjanya saat rekruitmen dan fit and proper test.
Lembaga
pendidikan yang notabene untuk mencetak orang-orang seperti Habibie, namun,
ketika menempatkan seorang kepala sekolah diduga dilakukan asal-asalan dan
berlumuran uang, yang penting ada sejumlah pulus (uang-red). Seharusnya
penyaringan serta penjaringan para calon kepala sekolah dilakukan secara
profesional dan sesuai aturan yang ada, tidak asal punya pulus otomatis duduk
menjadi kepala sekolah.
Bahkan,
fenomena seperti ini diduga terjadi pada hampir setiap UPTD Pendidikan di
Kabupaten Indramayu, tidak hanya di UPTD Kecamatan Haurgeulis saja, sehingga
kualitas kepala sekolah banyak yang tidak siap pakai, baik mengelola manajemen
proses belajar mengajar maupun memprogsess administrasi bahkan tak banyak ada
kepala sekolah yang kelihatan linglung, akibat dari salah perekrutan menambah
buruknya citra pendidikan di Kabupaten Indramayu.
Kepala
UPTD Kecamatan Haurgeulis ketika ditemui Inti
Jaya (1/10) di kantornya mengelak semua tuduhan tersebut dan berusaha
menghindar dari wartawan sambil berkata, kenapa kalian menjustice saya dan
ditengarai malah Riyanto menuding Ahmadi selaku Ketua PGRI Kecamatan Haurgeulis
yang bermain uang. Saya sama sekali tidak pernah memungut apalagi memeras para
calon kepala sekolah, sambil bergegas pergi naik ke mobil dinas UPTD mengupat
wartawan mencari-cari saja masalah, tunggu saya karena ada yang lebih krusial
dari persoalan ini, orang tua saya sakit, ingat tolong dicatat dan tidak
dipelintir beritanya, tegas Riyanto.
Sementara
Drs. Oyo Haryanto, MM Pengawas SD di UPTD Haurgeulis mengomentari tentang carut
marutnya penerimaan calon kepala sekolah beberapa waktu lalu, sebetulnya
tentang pencalonan kepala sekolah semua berdasarkan mekanisme dan aturan tidak
acakadul apa yang ditudingkan, tugas saya hanya menjalankan perintah atasan
tidak lebih dari itu. Bicara tentang penerimaan uang pelicin saya sama sekali
tidak tahu menahu kalaupun demikian kami sudah menempuh secara aturan, seolah
sang pengawas membela atasannya UPTD Haurgeulis (Riyanto-red). “MIKUL DUWUR
MENDEM JERO”, karena kita semua bukan terlahir dari rahim malaikat pasti ada
kelemahan dan kekeliruan, tidak ada gading yang tak retak, kata Oyo pada Inti Jaya.
Menurut
sumber Inti Jaya kalau penerimaan
calon kepala sekolah beberapa pekan lalu jelas memakai pulus berkisar 10 juta
rupiah setiap calon, namun ironisnya, Kepala UPTD Kecamatan Haurgeulis Riyanto,
S.Pd., M.Si mengatakan, kalau kutipan-kutipan pulus tersebut diperuntukkan
untuk dana perjuangan, hal tersebut menirukan statemennya Kepala UPTD.
Adapun
sejumlah calon kepala sekolah yang kini sudah duduk di kursi panas pemimpin
diantaranya, Eka, Ela, Eem dan Nur, sayang bagi Ade malang tak dapat ditolak
untung tak dapat diraih sampai sekarang beliau belum mendapatkan tempat padahal
menurut informasi seluruh akomodasi serta biaya-biaya pencalonan sudah dipenuhi
tapi masih masuk daftar tunggu. (M. Ghozali/Benyamin/MS)***
Sumber : Surat Kabar
Independen INTI JAYA; Edisi 2470 Tahun Ke-42 07 – 13 November 2012; Hal 5***