Rabu, 09 Februari 2011

Program Mutasi Perdana Bupati Hj. Anna Shopanah: 237 Pejabat Pemkab Indramayu Dimutasi

Posted by Realita Nusantara 18.42, under |


REALITA NUSANTARA - INDRAMAYU.
Sebagai Upaya penyegaran, pembinaan dan pengembangan karier dalam jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu yang merupakan bagian integral dari upaya reformasi birokrasi guna mewujudkan tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Pada hari Rabu (9/2) Bupati Indramayu selaku pejabat Pembina kepegawaian melantik para pejabat structural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu sebanyak 237 orang
Pada pelantikan dan pengambilan sumpah  tersebut pejabat structural esselon II sebanyak 16 orang, esselon III sebanyak 61 orang, dan esselon IV sebanyak 160 orang. Pelantikan dan pengambilan sumpah ini tidak terlepas dari rotasi dan promosi dari pejabat tersebut.
Pada esselon II beberapa pejabat yang mengalami rotasi diantaranya Drs. H. Giri Priyono yang semula Sekretaris DPRD kini menjadi Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Peyuluhan Pertanian. Drs. H. Dono Djoenda Endo semula Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kini menjadi Asisten Administrasi. Ir. Tonni Sudjana yang semula Asisten Administrasi kini menjadi Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan. Drs. Nuradi, M.Si semula Kabag Umum pada Setda kini menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Kemudian Pada esselon III yang mengalami rotasi diantaranya Dra. Masayu Nurhayati Roni yang semula Kabag Humas dan Protokol kini menjadi Kabag Umum pada Sekretariat Daerah. Drs. Wawan yang semula Kasie Program dan Pengembangan pada Kantor Arsip dan Perpustakaan kini menjadi Kabag Humas dan Protokol Sekretariat Daerah. Maman Kostaman, SH yang semula Kabag Pertanahan kini menjadi Kabag Hukum. Rotasi juga terjadi pada camat diantaranya H. Cusomo, SH.CN. semula Camat Gantar kini menjadi Camat Krangkeng. Dudung Indra Ariska yang semula Camat Jatibarang kini menjadi Camat Indramayu. Sementara yang promosi diantaranya Drs. Asep Kusdianti yang semula Sekretaris Kecamatan Sukra kini promosi menjadi Camat Gantar. Sunardi, SH. yang semula Kasubbag Pendapatan dan Kekayaan Desa pada Bagian Otonomi Desa Sekretariat Daerah kini promosi menjadi Camat Cantigi
Selanjutnya pada esselon IV yang mengalami mutasi dan promosi diantaranya Sukma Citra Pertiwi, S.STP yang semula Sekretaris Kelurahan Paoman kini menjadi Kasubbag Perencanaan dan Anggaran pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah. Nana, S.Pd yang semula pelaksana pada Bagian Humas dan Protokol kini menjadi Kasubbag Protokol pada Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah. H. Wahidin, SKM semula pelaksana pada UPTD Puskesmas Juntinyuat kini menjadi Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Cantigi
Bupati Indramayu Hj. Anna Shopanah dalam sambutannya mengatakan di era sekarang ini sumber daya manusia dinilai sebagai salah satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap aktivitas kinerja. sumber daya manusia juga diakui sangat berperan sebagai perencana, pemikir, dan pelaku dalam suatu organisasi, lembaga atau instansi pemerintahan. Terutama sekali bagi para aparatur pemerintah, yang dalam kedudukannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, senantiasa dituntut untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Oleh karena itu, eksistensi suatu instansi pemerintah di tengah-tengah percaturan global ini, akan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh kemampuan dan kualitas sumber   daya aparaturnya.  Tuntutan pembangunan, tuntutan sosial-ekonomi kemasyarakatan, serta tuntutan tugas-tugas pemerintahan dapat menjadi suatu problema yang berkepanjangan, menyusahkan bahkan mungkin tidak bisa terselesaikan apabila tidak ditangani oleh profil aparatur pemerintahan yang mumpuni secara keilmuan, mempunyai strategi, dan wawasan ke depan yang memadai serta ditopang dengan kepribadian yang berakhlak mulia
Kesiapan dan kemampuan pemerintah daerah hanya dapat terwujud apabila didukung oleh profil sumber daya aparatur yang berkualitas, memiliki disiplin, dan etos kerja yang tinggi oleh karena itu, pelaksanaan pelantikan pejabat saat ini merupakan bagian dari upaya pengembangan dan pemberdayaan potensi aparatur, khususnya aparat pemerintah Kabupaten Indramayu
Untuk itu kepada para pejabat yang baru dilantik, bupati berharap secara optimal menjalankan tugas pokok dan fungsi yang telah diamanatkan. kepercayaan yang diberikan juga diharapkan benar-benar dijalankan dengan penuh amanah dan rasa tanggung jawab serta dimanfaatkan seoptimal mungkin, di samping sebagai wahana belajar juga sebagai media menggali dan memberdayakan potensi serta memaksimalkan kemampuan diri
“Perlu diketahui, bahwa penunjukkan saudara-saudara dalam menduduki jabatan ini, bukan karena didasarkan selera atau kedekatan saudara dengan pimpinan, tetapi justru didasarkan pada kemampuan dan prestasi yang saudara capai selama menjalankan tugas kedinasan serta ditunjang oleh sikap, dedikasi, loyalitas, serta komitmen, dan tanggung jawab yang saudara tunjukkan selama menjalankan tugas.” Tegas Bupati Anna
Disamping merupakan upaya penyegaran, pembinaan dan pengembangan karier pegawai kegiatan mutas kali ini juga dilakukan dalam rangka mengisi kekosongan jabatan/formasi beberapa pejabat yang telah memasuki usia pensiun / purna bhakti.  (Deni/Humas Indramayu)****

KEPALA KUA DUREN SAWIT AROGAN TERHADAP WARTAWAN

Posted by Realita Nusantara 18.02, under |


REALITA NUSANTARA. JAKARTA
Jabatan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) adalah profesi yang sangat mulia ditengah masyarakat. Namun sebaliknya Kepala KUA Kec. Duren Sawit Mas’ud HM, S.Ag itu yang baru seumuran jagung dilantik sebagai Kepala KUA di Duren Sawit. Dengan pelayanannya itu terkesan tidak baik dan arogan. Ketika ditemui wartawan yang ingin konfirmasi tentang biaya nikah yang DIDUGA tidak sesuai dengan Instruksi Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Peningkatan Pelayanan Pernikahan pada KUA Kecamatan. Mas’ud  AROGAN, silahkan saja lihat dipapan tulis itu, tegasnya, saya sudah kasih tahu paman saya di MABES. Katanya
Demikian juga kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi seluruh Indonesia memerintahkan kepada Kepala KUA Kecamatan di lingkungannya masing-masing. Untuk tidak memungut biaya tambahan terhadap pernikahan yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelaksanaan sebesar Rp 30.000,- (Tiga Puluh Ribu Rupiah). Sebagaimana mestinyayang ditetapkan oleh pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang bersangkutan juga membebaskan biaya pencatatan nikah bagi pasangan calon pengantin yang tidak mampu dengan menunjukkan Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah.
Sedangkan di Kantor KUA tersebut Biaya Nikah mencekik leher yang kenyataannya sudah bertolak belakang dengan Instruksi Menteri Agama RI  begitu juga beberapa sumber yang dapat dipercaya mengatakan “Biaya Nikah sudah dipatok pasarannya Rp 800.000,- dan paling murah Rp 500.000,-. Tambahnya
Kemudian atas pelantikan Mas’ud dan Umar Fauzi yang dipromosikan sebagai Kepala KUA itu mengundang kecemburuan sosial bagi seluruh Penghulu maupun Kepala KUA yang senior, karena banyak kejanggalan-kejanggalannya, baru dilantik sudah ditempatkan yang N”nya tertinggi se-DKI. Dan diduga keras terjadi KKN juga dikategorikan TIM SUKSESNYA Kepala Kanwil Jelas sumber kepada wartawan  (TIM)***

Sumber: Kompass Indonesia. Edisi 464/Tahun XIII/ 6-13 Desember 2010. Hal 3 Metropolitan***

KASIE DIKDAS SDN KEC. PASAR REBO DIDUGA MEMPERJUAL BELIKAN BUKU PENGHUBUNG

Posted by Realita Nusantara 17.19, under |


REALITA NUSANTARA. JAKARTA
Berdasarkan pengamatan dan hasil pemantauan di lapangan sesuai dengan informasi dari beberapa nara sumber yang dipercaya, masalah penjualan buku penghubung yang dilakukan Manik sebagai Kasie Dikdas SDN Kec. Pasar Rebo ke salah satu CV. Budjo Karna Mandiri sebagai pendistribusian Buku Penghubung perihal penawaran harga sebesar Rp 15.000,-/eks
Diduga penjualan buku penghubung tersebut ke sekolah-sekolah sekitar Rp 19.000,-/eks di wilayah Kec. Pasar Rebo. Berdasarkan kata sambutan Kepala Sudin Dikdas Kota Administrasi Jakarta Timur dengan meraup keuntungan pribadi, sedangkan orang tua murid menjerit untuk biaya pendidikan. Berdasarkan hasil temuan Ketua Umum LSM P2P (Lembaga Pendidikan Bangsa) Saidin Yusuf mengatakan.
Terkait permasalahan tersebut, saat dikonfirmasi beberapa kali kepada Kasie Dikdas Kec. Pasar Rebo Manik, selalu tidak pernah ada di tempat. Namun setelah dihubungi melalui ponselnya Manik berjanji ketemu di kantornya pada tanggal 2/12 sore hari, ternyata Manik mengingkari janjinya dengan mengatakan saya lagi di gereja, padahal saat itu masih jam kerja, dia tidak ada di kantornya. Berarti kuat dugaan manik terlibat (CH)***

Sumber: Kompass Indonesia. Edisi 464/Tahun XIII/ 6-13 Desember 2010. Hal 3 Metropolitan

AKTIVIS INDRAMAYU DIANIAYA

Posted by Realita Nusantara 16.36, under |


REALITA NUSANTARA - INDRAMAYU,
– Aktivis Indramayu, Ulumudin (47) yang akrab disapa Oushj Dialambaqa atau Oo, dianiaya oleh dua orang tak dikenal, tadi malam malam (23/1) pukul 19.00 di rumahnya Desa Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Pria yang juga Direktur Pusat Kajian Strategis Pembangunan Daerah (PKSPD) Indramayu itu mengalami luka cukup parah dan sempat mengalami koma.
Kepala bagian atas aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan penegakkan supremasi hukum ini, mengalami luka robek cukup lebar. Tangan kirinya diperkirakan patah tulang. Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Bumi Patra Indramayu. Namun, karena lukanya cukup berat, korban selanjutnya dipindahkan ke Rumah Sakit Pertamina Klayan, Cirebon.
Informasi yang diterima Radar, peristiwa penganiayaan yang dialami Direktur PKSPD ini berawal dari pintu rumah korban yang diketuk orang sekitar pukul 19.00. Mendengar pintu rumah diketuk beberapa kali, korban yang sedang santai usai salat Maghrib, langsung membuka pintu. Setelah dibuka, terlihat dua pria tak dikenal langsung mengayunkan benda keras yang dibungkus kertas koran ke arah kepalanya.
“Pelakunya dua orang dengan membawa benda keras seperti kayu yang dibungkus kertas koran. Ukuran kayu itu panjangnya kira-kira 25 cm. Saat pintu rumah saya buka, salahsatunya langsung memukulkan benda keras itu ke kepala saya berkali-kali. Dengan tangan kiri saya berusaha menangkisnya,” ujar Oushj Dialambaqa kepada Radar usai melewati masa kritis di RS Pertamina Bumi Patra.
Dengan suara terbata-bata. Ousjh menyebutkan, dua lelaki tak dikenal itu berciri-ciri, satu berbadan tinggi tapi kurus dan satunya lagi berbadan pendek dan gemuk dengan wajah bulat. Mereka tergolong pria dewasa. ”Sebenarnya ancaman kekerasan itu sudah yang kelima kalinya. Cuma yang terakhir ini menjadi kenyataan,” tambah Ousjh.
Aktivis kesenian di Indramayu itu sempat ambruk di pintu rumahnya setelah beberapa kali pentungan. Setelah korban ambruk dengan darah yang tercecer, dua palaku langsung kabur. Korban berteriak kesakitan yang didengar langsung oleh istrinya yang ada dalam rumah. Melihat suaminya terluka di pintu rumah, sang istri langsung memeluk dan membawanya ke RS Pertamina Bumi Patra. Tidak berapa lama, petugas kepolisian datang untuk olah TKP.
Peristiwa penganiayaan terhadap Ousjh itu langsung menyebar luas ke masyarakat, terutama lewat SMS. Saat korban dibawa ke RS Pertamina Bumi Patra, selain banyak petugas kepolisian berbaju dinas maupun preman, juga dibanjiri rekan aktivis, baik dari kalangan LSM, ormas, maupun parpol. Bahkan salahsatu Wakil Ketua DPRD Indramayu dari PDIP, Kuswanto langsung tiba dengan kendaraan dinasnya E 9 P untuk melihat korban. Kuswanto juga yang selanjutnya mendampingi istri korban untuk melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polres Indramayu.
Plh Ketua LSM Radikal, Taryono bersama lima rekannya yang langsung datang ke RS Pertamina Bumi Patra untuk melihat korban. Mereka merasa prihatin dan mengecam keras kekerasan terhadap aktivis ini. Taryono memprediksi kasus penganiayaan terhadap Ousjh Dialambaqa sengaja dilakukan oleh pihak tertentu yang tidak suka dengan sikap kritis korban selama ini.
”Tindakan kekerasan ini tidak bisa ditolerir dan harus diusut tuntas siapa pelakunya. Polisi harus mampu mengungkap siapa pelaku dari aksi kekerasan ini, termasuk aktor intelektualnya. Karena kami yakin, ini bukan penganiayaan biasa, tapi ada unsur politisnya,” ujar Taryono.
Hal senada disampaikan Solikhin (32) rekan aktivis yang cukup dekat dengan korban. Solikhin yang ikut mendampingi korban saat diobati di RS Pertamina Bumi Patra maupun mendampingi korban saat dipindahkan ke RS Klayan Cirebon, mengatakan kasus penganiayaan itu akan menjadi momentum bersatunya para aktivis dari berbagai elemen untuk melakukan perlawanan. Terutama melawan para pihak yang melakukan tindak kekerasan untuk mematikan semangat kebenaran dan keadilan.
”Kami yakin, penganiayaan terhadap mas Ousjh ini ada kaitannya dengan sikap kritis korban belakangan ini. Baik menyangkut keterlibatan korban dalam aksi unjuk rasa ke Kejagung maupun diskusi tentang kasus korupsi PLTU di Dian TV sehari sebelum kejadian. Kebetulan saya dan mas Ousjh menjadi narasumber dalam diskusi itu. Mas Ousjh dikenal kritis dan konsisten untuk menegakkan supremasi hukum dalam kasus korupsi PLTU Sumuradem yang melibatkan mantan pejabat elit pemkab,” ujarnya.
Solikhin bersama puluhan aktivis kota mangga akan berkumpul untuk melakukan aksi bersama supaya polisi segera menangkap pelaku penganiayaan ini. Aktivisi juga akan terus melakukan perlawanan kepada pihak-pihak yang melakukan kekerasan terhadap aktivis yang prodemokrasi dan penegakkan supremasi hukum. (hsn)*** Foto : dok.PR

Source : www.pendopoindramayu.blogspot.com  Senin, 24 Januari 2011
radarcirebon.com, Senin, 24 Januari 2011

MENTERI PU TIDAK MENYIKAPI LAPORAN

Posted by Realita Nusantara 16.17, under |


REALITA NUSANTARA. JAMBI

v   Soal Jembatan Batanghari, Sebagian Dana Masuk Saku Pejabat

Proyek pemeliharaan Jembatan Batanghari Satuyang terbentang di atas sungai Batanghari Kota Jambi Tahun 2008 yang sudah mengahbiskan keuangan kas negara bernilai milyaran rupiah dan yang mana proyek pemeliharaan jembatan ini diduga diciptakan hanya untuk menggerogoti uang dari kas APBN, pasalnya pelaksanaan proyek pemeliharaan jembatan batanghari satutersebut disinyalir adanya penyimpangan dan pembohongan publik yang dilakukan oleh sejumlah oknum  yang terkait dengan dilaksanakan proyek bernilai milyaran rupiah itu.

Proyek pemeliharaan jembatan Batanghari satu ini sudah dilaksanakan dua tahun yang lalu melalui Satuan Kerja SNVT pemeliharaan jalan dan jembatan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI yang berkantor di Dinas PU Provinsi Jambi sudah dilaporkan kepada Menteri PU RI dan juga kepada sejumlah pejabat di Kementerian PU RI di Jakarta namun ironisnya Menteri PU RI dan sejumlah pejabat di Kementerian PU itu tidak menyingkapi atas laporan terkait adanya dugaan pembohongan dan penyimpangan pada pelaksanaan proyek pemeliharaan jembatan batanghari satu ini.

Keterangan Ir. Asmarjani selaku Kepala Satuan Kerja (Kasatker) SNVT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Kementerian PU RI yang berkantor di Dinas PU Provinsi Jambi yang saat ini menjabat Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Provinsi Jambi di ruang kerjanya kepada Kepala Perwakilan mengatakan adanya pendongkratkan jembatan Batanghari satu setinggi 5 cm pada siang hari karena ada arahan dari Dirjen Bina Marga Kementerian PU Pusat dan keterangan Kasatker SNVT ini diduga sangat kuat berbohong, pasalnya menurut informasi KI di Lapangan yang dihimpun bahwa tidak ada pendongkratkan jembatan Batanghari satu setinggi 5 cm dilaksanakan karena tidak akan muat karet last timer setebal lebih kurang 20 cm dimasukkan ke dalam tengah-tengah diantara tiang dengan lantai jembatan.

Informasi yang didapat KI dilapangan bahwa bila ada pendongkratkan jembatan Batanghari satu itu pada waktu siang hari dan sudah jelas pihak dari kepolisian sektor (Kapolsek) Danau Teluk Kota Jambi mengetahuinya karena kantor Kapolsek tidak jauh dari jembatan batanghari satu itu, tapi tidak pernah terlihat macet kendaraan beroda dua maupun kendaraan beroda lebih dari dua yang melintas jembatan Batanghari tersebut. Informasi baru-baru ini yang didapatkan KI di sekitar lingkungan Kejaksaan Tinggi Jambi bahwa mantan Kasatker SNVT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi Jambi itu dipanggil oleh pihak Kejaksaan Tinggi Jambi, informasi ini menimbulkan pertanyaan “Apakah benar ada pemanggilan Mantan Kasatker itu oleh aparat hukum Kejaksaan Tinggi Jambi dan kenapa dipanggil?”

Menurut salah satu masyarakat Kota Jambi yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan sangat disayangkan sekali bila menteri PU RI di Jakarta tidak menyikapi laporan yang disampaikan oleh masyarakat Jambi terkait adanya dugaan pembohongan publik khususnya masyarakat Provinsi Jambi dan Korupsi pada pekerjaan proyek pemeliharaan Jembatan Batanghari satu tahun 2008 dan tidak salah bila ada dugaan maupun tudingan dari masyarakat bahwa sebagian dana yang dianggarkan oleh pemerintah pusat untuk pemeliharaan jembatan Batanghari satu tersebut dibagi-bagi masuk ke saku sejumlah pejabat di Kementerian PU di Jakarta

Ir. Asmarjani selaku Kasatker SNVT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Kementerian PU Tahun 2008 ketika dikonfirmasi lewat telepon selulernya via Short Masage Service (SMS) seputar proyek pemeliharaan Jembatan Batanghari satu TIDAK MENDAPAT JAWABAN  (TIM)***


Sumber: Kompass Indonesia. Edisi 464/Tahun XIII/ 6-13 Desember 2010. Hal 4 Nusantara
Foto: Jembatan Batanghari I melintasi Sungai Batanghari
archive.kaskus.us
Jembatan Batanghari I kaskus.us

Tags

BLOG ARSIP

BIAYA IKLAN

BIAYA IKLAN
=== Terima Kasih atas partisipasi Anda dalam membangun kemitraan dengan kami ===

INDRAMAYU POST

Blog Archive

PROFIL

REALITA NUSANTARA Email: realitanusantara@yahoo.com

Pengurus SWI

Pengurus SWI
DEWAN PIMPINAN CABANG SERIKAT WARTAWAN INDONESIA (SWI)