REALITA NUSANTARA. INDRAMAYU
Upaya pemerintah untuk memeratakan kesempatan memperoleh pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan serta menekan angka putus sekolah, pemerintah memperluas akses pendidikan dasar yang bermutu yang lebih merata dengan memberikan perhatian yang lebih besar pada penduduk miskin. Perhatian tersebut berupa pemberian bantuan beasiswa bagi siswa miskin jenjang sekolah dasar.
Pemberian bantuan beasiswa bagi siswa miskin jenjang sekolah dasar pada umumnya bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan bagi penduduk miskin untuk dapat memenuhi kebutuhannya di bidang pendidikan agar siswa yang orang tuanya tidak mampu/miskin tersebut dapat tetap memperoleh pendidikan. Disamping itu juga dalam rangka mendukung pencapaian program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun. Seperti halnya di SDN Kiajaran Kulon 2 Kec. Lohbener Kab. Indramayu, pemberian beasiswa miskin tersebut kurang direspon oleh Kepala Sekolah bahkan diduga guru mencari keuntungan dari siswa miskin. Pasalnya dari sejumlah beasiswa yang diberikan pemerintah kepada siswa miskin, mereka hanya menerima sebagian saja dari sekolah.
Saat kami datangi SDN Kiajaran Kulon 2 tersebut oleh wartawan bersama 2 orang rekan wartawan. Salah satu guru mengatakan Kepala Sekolah ada, tetapi setelah sampai di ruang guru, beberapa guru mengatakan Kepala Sekolah tidak ada, memang tadinya ada tapi sekarang tidak tahu kemana? Ujarnya
Untuk menutupi kebobrokannya salah satu guru yang berinisial Syt mencoba ngemove/intimidasi wartawan dan berlaku tidak sopan terhadap tamunya.
Akhirnya kamipun hanya bisa konfirmasi dengan beberapa guru yang ada disitu. Menurut salah satu guru mengatakan 18 orang siswa yang menerima Beasiswa Siswa Miskin (BSM) dan yang membelanjakan untuk keperluan sekolahnya bagi 18 siswa tersebut kami 4 (empat) orang, yaitu 1. Mustika Wati, 2. Painem, 3. Suherni, 4. Nani. Untuk keperluan siswa tersebut kami belikan Seragam Merah Putih, Pramuka, Baju Batik, Sepatu, Tas dan Alat tulis serta Buku Tulis 2 Pack. Ucapnya
Saat kami konfirmasi ke sejumlah orang tua siswa yang anaknya memperoleh beasiswa tersebut, beberapa orang tua siswa mengatakan hanya menerima 1 pack buku tulis, sepatu warior, seragam sekolah lengan pendek 1 stel, Baju pramuka 1 stel, tas sekolah, dan baju batik (tanpa celana). Terang beberapa orang tua siswa
Salah satu orang tua siswa yang minta namanya dirahasiakan dan dapat dipercaya mengatakan dari sejumlah yang diberikan sekolah kepada siswa miskin, nilainya tidak mencapai apa yang pemerintah berikan, hanya berapa persennya saja yang diberikan kepada anak kami. Pungkasnya
Pendapat Ketua Serikat Wartawan Indonesia (SWI) Cab. Indramayu mengatakan seharusnya Kepala Sekolah tidak perlu kabur/sembunyi ketika didatangi oleh rekan wartawan. Wartawan bukan musuh tetapi mitra. Kepada oknum guru janganlah bersikap arogan dengan ngemove wartawan berlakulah sopan kepada tamunya, pengabdian selama 27 tahun sebagai PNS akan sia-sia dengan sikap arogansi. Pahami UU Pers No. 40 Tahun 1999 !!! Kalau saja Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantoro masih hidup beliau akan menangis melihat moral guru seperti itu !!!. tegasnya
Dengan munculnya pemberitaan ini Kepala UPTD Pendidikan Kec. Lohbener Kab. Indramayu Tasmo, S.Ag., M.Si langsung kebakaran jenggot, bahkan tasmo langsung intimidasi wartawan untuk ketemu di Pengadilan (rencananya akan dilaporkan ke Kejaksaan).
Dengan melihat permasalahan diatas yang diduga guru mencari keuntungan dari siswa miskin sudah mengarah pada dugaan tindak pidana korupsi. Tidak menutup kemungkinan permasalah ini akan ditindak lanjuti pada pihak-pihak yang berwenang. (IM-01)***
Sumber: Kompass Indonesia. Edisi 456/Tahun XIII/ 11-18 Oktober. Hal 6 Pendidikan
Foto-foto ***: 1. Buku yang diterima siswa melalui program BSM
2. LPJ Kepsek SDN Kiajaran Kulon II ke Kepala UPTD Pend. Kec. Lohbener