RUSAK PAGAR. Pintu masuk UPMS III Balongan sepanjang 20 meter roboh dirusak massa saat unjuk rasa (14/3/2011)
Massa Blokir Pintu Masuk, Suplai BBM ke Daerah Sempat Lumpuh Total. Foto-Foto: Syarif Alwi / Radar Indramayu ***
REALITA NUSANTARA – ONLINE. INDRAMAYU
Ribuan warga Desa/Kecamatan Balongan dan sekitarnya yang berada di ring I PT. Pertamina Unit Pemasaran III Terminal Transit Balongan (UPMS), mengamuk dan merobohkan pintu masuk pagar besi sepanjang 20 meter. Mereka merangsek masuk ke area kilang terbesar di Asia Tenggara tersebut saat unjuk rasa, Senin (14/3/2011)
Kemarahan massa dipicu lantaran pihak Pertamina yang diharapkan keluar menemui mereka tidak kunjung datang sesuai tenggat waktu yang ditentukan. Namun, aksi tersebut tidak sampai masuk ke wilayah vital, lantaran dijaga ketat aparat Brimob serta Polres Indramayu
Pantauan di lokasi, ribuan warga yang memblokir pintu masuk depot pengisian BBM tersebut di UPMS III Balongan, fatang sejak pukul 07.00. Dalam aksinya, massa menuntut pengolahan dana Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina yang nilainya diprediksi mencapai Rp 15 miliar, tidak diserahkan ke Pemda Indramayu. Mereka juga meminta Pertamina bertanggungjawab atas aktivitasnya selama ini yang berdampak kepada masyarakatsekitar.
Namun, protes ribuan warga tersebut tidak langsung digubris oleh Pertamina. Akibatnya, warga mengamuk dan merubuhkan pagar masuk menuju kantor Pertamina. Kordinator aksi, Kholik, mengecam sikap Pertamina dan meminta secepatnya merealisasikan tanggung jawab kepada masyarakat di lingkungan sekitar kilang.
“Kami menolak jika dana CSR diberikan ke Pemda. Pasalnya dana tersebut diyakini tidak akan sampai ke masyarakat. Kami akan bertahan jika Pertaminatidak mampu merealisasikan tuntutan. Ini adalah hak warga, sejak tahun 1974 hingga saat ini belum ada tanggungjawab riil kepada masyarakat sekitar, yang ada hanya mengeruk serta merusak lingkungan,” koar Kholik di hadapan ribuan massa.
Pendemo lainnya, Muklis menegaskan, tuntutan tersebut bukan kali saja dilakukan, tapi sudah beberapa kali. Namun hingga kini belum membuahkan hasil. Aksi kali ini, kata dia, merupakan puncak kemarahan warga terhadap Pertamina
“Warga banyak terkena imbas dari adanya Pertamina selama ini, terutama pada masalah kesehatan. Kami juga menuntut kesehatan seperti pembagian susu. Tuntutan ini telah lama diajukan, namun belum ada tanggapan sama sekali,” tegasnya
Akhirnya, setelah 3 jam menunggu, sekitar 20 perwakilan warga dipersilahkan beraudiensi. Tampak ikut mendampingi Kapolres AKBP Rudi Setiawan, SIK; Dandim 0616 Letkol Arh H. Hindro Martono, Asda I, Asda II dan Kepala DPPKAD, serta Camat Balongan Aan Kustiawan. Sedangkan dari Pertamina hadir Kepala Depot Areal UPMS III Balongan Ahmad Duki Suryogo, dan Asisten Adm Umum UPMS III Balongan Apriyanto
Pertemuan berlangsung alot. Setelah sekitar 2 jam adu argumen, akhirnya disepakati Pertamina akan merealisasikan tuntutan pemberian susu. Yakini dimulai awal tahun 2011. Jadi 2 bulan yang sudah lewat masuk dalam hitungan dan dilanjutkan ke bulan-bulan berikutnya. Adapun tuntutan lainnya, Pertamina masih menampung dan belum bisa memastikan kapan, sebab harus dibicarakan lebih lanjut
“Kami baru bisa merealisasikan tuntutan berupa pemberian susu kepada warga setiap bulam. Terhitung bulan Januari 2011 hingga seterusnya, sesuai yang diharapkan warga. Untuk tuntutan lainnya, kami akan membahasnya lebih lanjut,” ungkap Ahmad Duki, yang langsung disepakati warga
Usai audiensi, ribuan warga yang awalnya akan bertahan dengan mendirikan tenda, akhirnya membubarkan diri setelah perwakilan mereka menyatakan sebagian tuntutan telah disanggupi.
Camat Balongan Aan Kustiawan, saat dikonfirmasi menyatakan, ada sekitar 6.300 warga yang akan menerima bantuan berupa susu untuk kesehatan. Pembagian susu tersebut, dihitung per jiwa setiap warganya. “Ya, hasilnya seperti itu. Semoga aja tidak ada lagi aksi seperti ini. Sebenarnya, jika warga ingin menuntut, bisa dilakukan secara audiensi, dan saya siap mengawal apa yang warga harapkan.” Tuturnya
Sementara itu, akibat aksi yang yang dilakukan ribuan warga yang memblokir pintu masuk UPMS III, pengisian BBM keluar daerah sempat lumpuh total selama lebih dari 6 jam. Asisten Adm Umum UPMS III Balongan Apriyanto mengungkapkan, seharusnya trip 2 terminal transit utama (TTU) sudah melakukan pengisian sejak jam 7 pagi. Namun karena demo tersebut terpaksa ditunda hingga bubar.
“Sebagian armada yang mengisi dari Majalengka, Brebes serta wilayah edar lainnya sudah mengisi mengisi pada malam hari. Jadi, tidak begitu mengganggu suplai BBM. Cuma, yang kebagian pengisian pagi terpaksa harus menunggu hingga aksi ini bubar,” pungkas dia. (alw)***
Sumber: Radar Indramayu, Selasa 15 Maret 2011, Hal 1***