REALITA NUSANTARA – ONLINE. INDRAMAYU
Indramayu, Realita Nusantara – Proyek Pembuatan Drainase Program
Nasional Pemberdayaam Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan yang dilaksanakan
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) “Tridaya Barat” di Kelurahan Karanganyar
Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu diduga bermasalah. Ditengarai dalam
pelaksaan pekerjaan tersebut tidak sesuai bestek yang ada.
Maman selaku Ketua KSM saat dikonfirmasi Minggu (16/09)
mengatakan, pembuatan drainase memakai beton selokan dengan kedalaman 30 cm.
Nurmelodi selaku Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
Kelurahan Karanganyar mengakui, adanya bata merah dibeberapa bagian yang tidak
dipasang.
“Mengenai hal itu, nanti ada penambahan volume yang
dilaksanakan di wilayah RT 1 RW 3 karena masih satu paket” kilahnya, saat
dikonfirmasi Jum’at (28/09).
Bahkan Nurmelodi pun menganggap bahwa, wartawan tidak
mempunyai hak untuk mempertanyakan tentang pekerjaan tersebut.
“Punya hak apa anda menanyakan pekerjaan tersebut? Yang punya
hak untuk menanyakan pekerjaan tersebut adalah dinas terkait dan Fasilitator”,
ujarnya
Pantauan Realita
Nusantara di lapangan, Minggu (30/9) dalam pekerjaan tersebut terkesan
asal-asalan, dibeberapa bagian tampak mengalami kerusakan walaupun pekerjaan
tersebut telah selesai dikerjakan belum lama ini. Pekerjaan tersebut juga
walaupun belum dilakukan plesteran sudah mengalam retak. Dalam pembuatan adukan
pun ditengarai tidak memakai metoda sesuai ketentuan yang ada di bestek
Iyan selaku fasilitator pengawas teknik mengakui, volume
pekerjaan tersebut memang kurang sehingga ada penambahan pekerjaan untuk
menutupi kekurangan volume tersebut.
“Sudah kami tambahkan kekurangan volume tersebut. Bahkan,
sekarang malah kelebihan volume. Semula panjangnya hanya 363 meter sekarang
menjadi 411 meter”, katanya saat dikonfirmasi dikantornya, Rabu (10/9).
Namun Iyan mengakui, bahwa dalam pengawasan tersebut banyak
kekurangan, sehingga dirinya tidak mengetahui kalau pekerjaan tersebut banyak
mengalami kerusakan.
Iyan menambahkan, dirinya telah melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap pekerjaan tersebut sekitar tanggal 5/10. Bahkan Iyan terkesan
menyalahkan warga sekitar.
“Untuk pemeliharaan tersebut seharusnya dilakukan oleh warga
sekitar, karena kami tidak menganggarkan untuk pemeliharaan tersebut”, ujarnya
Ketika disinggung bagaimana pengawasannya dalam pembuatan adukan
pasir dan semen, berapa perbandingan antara semen dan pasir yang digunakan
dalam mebuat adukan? Iyan mengakui kalau
dirinya tidak mengetahui metoda yang digunakan untuk percampuran adukan pasir
dan semen oleh Ketua KSM sebagai pelaksana
“Saya tidak mengetahui hal itu,
karena saya mengawasi bukan pada proyek itu saja, banyak proyek yang saya
awasi. Yang jelas pembuatan adukan itu harus sesuai dengan metoda 4 : 1”,
ujarnya
Diminta kepada pihak penegak hukum
agar mngusut tuntas permasalahan tersebut.
Realita Nusantara***