Senin, 28 Februari 2011

DISDIK JABAR KUCURKAN RP 41,5 MILIAR UNTUK KADEUDEUH GURU

Posted by Realita Nusantara 08.16, under |


REALITA NUSANTARA. BANDUNG, (PRLM).
Pada tahun 2011, Dinas Pendidikan Prov. Jabar mengalokasikan dana Rp 66.666.700.000,00 untuk program peningkatan kesejahteraan guru di Jabar. Berdasarkan data yang dimiliki wartawan, dari Rp 66,666 miliar itu, sebesar Rp 150 juta dalam bentuk hibah dan sisanya dalam bentuk bantuan keuangan.
Data tersebut tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Disdik Jabar yang merupakan lampiran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Prov. Jabar Tahun Anggaran 2011. Dana sebesar
Dana itu terbagi dalam dua sasaran yaitu bantuan uang "kadeudeuh" gubernur untuk guru PNS/non PNS Jabar dan bantuan kesejahteraan guru bantu (gurban) dan guru non PNS daerah terpencil serta perbatasan Jabar.
Dana kadeudeuh menyedot porsi paling besar yaitu Rp 41.550.700.000 atau sekitar 62 persen dari dana program peningkatan kesejahteraan guru. Kadeudeuh itu akan diberikan kepada 415.507 guru non PNS SLB (1.500 orang) serta guru PNS dan non PNS daerah (414.007 orang). Tiap guru akan mendapat dana Rp 100.000,00.
Sisanya yang mencapai Rp 25,116 miliar dialokasikan untuk bantuan kesejahteraan gurban dan guru non PNS daerah terpencil serta perbatasan Jabar. Dana itu diberikan untuk 1.707 orang yang terdiri dari gurban SD/MI, guru non PNS (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA), tenaga operasional kab./kota, honor tim teknis kab./kota dan bantuan pendidikan S1 untuk gurban SD/MI.
DPRD Prov. Jabar, melalui Komisi E, pada intinya mendukung bantuan untuk kesejahteraan guru tersebut. Namun semestinya bantuan tersebut proporsional dan tidak mengada-ada. Bantuan tersebut juga harus sesuai nomenklatur, khususnya terkait dana kadeudeuh. "Dalam bahasa untuk anggaran, kata kadeudeuh itu tidak ada. Seharusnya tulis saja honorarium, kenaikan gaji, bonus, atau apa. Bukan kadeudeuh," kata anggota Komisi E DPRD Jabar Didin Supriadin.
Selain itu, dalam DPA itu jelas-jelas tertulis "kadeudeuh" gubernur untuk guru PNS dan non untuk guru PNS dan non PNS Jabar. Kalimat itu sangat mengganggu dan menimbulkan kecurigaan. "Jika tertulis kadeudeuh gubernur, menimbulkan pertanyaan. Itu berarti dana tersebut dari gubernur sehingga ada kecurigaan dana itu merupakan kampanye terselubung. Sama saja dong dengan kartu lebaran. Kalau dulu ke RT-RT, sekarang sasarannya para guru," katanya.
Kecurigaan tersebut kian menguat jika menilik alokasi dana itu yang sangat besar dan dibagikan hampir setengah juta orang. Terlebih lagi tahun sebelumnya tidak ada. "Kalau ada aturannya, ok. Namun kalau tidak ada, bisa disebut penyalahgunaan wewenang. Apalagi kalau tahun depan ada lagi. Padahal tulis saja bantuan Disdik Provinsi Jabar atau bantuan Pemprov. Jabar. Jangan merujuk ke satu orang.," ujar Didin. (A-128/A-147)***
Pikiran Rakyat Online
Foto-Foto ****: Dinas Pendidikan Jabar. www.skuglobalpost.blogspot.com ***

Komite Sekolah Berhak Terima Laporan Keuangan Sekolah

Posted by Realita Nusantara 08.00, under |


REALITA NUSANTAR. BANDUNG, (PRLM).
Komite sekolah dan guru berhak menerima laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan sekolah dari kepala sekolah. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 54 ayat 4 disebutkan, pelaksanaan pengelolaan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipertanggungjawabkan oleh kepala satuan pendidikan kepada rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah. Sehingga kepala sekolah wajib untuk melaporkan hasil pengelolaan satuan pendidikan pada setiap akhir tahun pelajaran.
Sekjen Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Iwan Hermawan mengungkapkan, selain komite, guru juga berhak menerima dan menolak pertanggung jawaban pengelolaan keuangan dari kepala sekolah. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru pada pasal 45 disebutkan, guru memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan di tingkat satuan pendidikan, di antaranya penyampaian pendapat menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban anggaran dan pendapatan belanja sekolah.
Menurut Iwan, kepala Sekolah yang dengan sengaja tidak mau memberikan laporan keuangan sekolah dapat dipidanakan karena melanggar undang-undang. “Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyatakan bahwa setiap badan publik wajib mengumumkan informasi publik secara berkala. Dan setiap warga negara berhak mendapatkan informasi tersebut. Jika dengan sengaja tidak menyediakan atau tidak memberikan maka dapat dikenakan pidana kurungan selama satu tahun atau denda Rp 5 juta,” kata Iwan yang dihubungi Minggu (27/2). (A-187/A-147)***
                 Pikran Rakyat Online

OKNUM KEPALA SEKOLAH SMA SLIYEG DIDUGA LAKUKAN PELECEHAN SEKSUAL

Posted by Realita Nusantara 07.51, under |


REALITA NUSANTARA – ONLINE. INDRAMAYU
Dunia pendidikan di Kabupaten Indramayu kembali tercemar, lantaran ulah oknum Kepala Sekolah SMA Sliyeg bernama Jun, yang diduga keras telah melakukan pelecehan seksual terhadap siswinya sewaktu menjabat Kepala Sekolah di SMA Sukagumiwang Kabupaten Indramayu.
Seharusnya Kepala Sekolah memberikan suritauladan dan contoh yang berakhlak mulia serta bisa ditiru siswanya, ya ini malah justru berprilaku memalukan. Jun oknum Kepala Sekolah diduga nekad melakukan aksi pelecehan seksual kepada beberapa orang anak siswinya sendiri.
Informasi yang berhasil dihimpun wartawan dari salah seorang korban dugaan pelecehan seksual oknum Kepala Sekolah itu, DE (15 Tahun) siswi kelas I sekarang telah berhenti sekolah karena takut. Menurutnya, peristiwa pada waktu itu dia sering terlambat masuk sekolah lalu tak jarang pula dirinya dipanggil oleh Jun untuk menghadap ke ruangannya.
Di dalam ruangan itulah katanya oknum Kepala sekolah melakukan pelecehan seksual itu dengan meremas bokongnya sambil meraba-raba bagian sensitif tubuhnya. Kejadian itu sering dilakukan bahkan tidak hanya terhadap dirinya tapi juga terjadi terhadap siswi lainnya, NF Kelas I 10.7, EB Kelas I 10.7, EW Kelas I 10.7, TH Kelas 10.7 dan Dew Kelas 3
Jun oknum Kepala Sekolah sewaktu ditemui wartawan secara terpisah mengakui isu tersebut. Namun lanjutnya, persoalan itu sudah tidak ada masalah. Ia juga mengakui, Kepala Dina Pendidikan Kabupaten Indramayu sudah mengetahuinya. “Terkait persoalan ini saya dilaporkan kepada Kepala Dinas dan saya sudah dipanggil jadi sudah tidak ada masalah, sudah selesai’. Katanya
Untuk itu Jun juga minta agar persoalan ini tidak perlu diekspos karena selain dirinya telah banyak mengeluarkan biaya juga kondusifitas perlu dijaga. “Semua persoalan ini bisa muncul akibat fitnah yang dilakukan oleh salah seorang guru di SMA Sukagumiwang, sewaktu saya menjabat Kepala Sekolah di sana (MS)

Sumber: Surat Kabar Independen Inti Jaya. Edisi 2948 / 23 Pebruari – 01 Maret 2011. Hal. 12

Jumat, 25 Februari 2011

BAYI KURANG GIZI DITELANTARKAN

Posted by Realita Nusantara 07.58, under |


*        SKTM DIANGGAP TAK BERLAKU

NURMALA DEWI (16 Tahun) terpaksa membawa kembali anaknya yang menderita gizi kurang, Saefulloh Ramdhani (6 Bulan) ke rumahnya di Desa Gabus Kulon Kec. Gabus Wetan Kab. Indramayu, setelah pihak rumah sakit menyatakan SKTM yang dimilikinya tidak berlaku (Foto: Hendra/KC****)

REALITA NUSANTARA. INDRAMAYU
Baru satu hari dirawat di rumah sakit, seorang bayi penderita kurang gizi, Saefulloh Ramdhani (6 Bulan) dibiarkan terlantar di rumahnya di blok Kagok Desa Gabus Kulon Kec. Gabus Wetan Kab. Indramayu
Orang tua bayi, Nurmala Dewi (16 Tahun), mengaku terpaksa membawa pulang bayinya lantaran tidak memiliki biaya perawatan. Pihak Rumah Sakit menyatakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) DIANGGAP TIDAK BERLAKU, karena tidak dilampiri Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik ibu bayi sehingga Saefulloh harus dirawat dengan biaya umum.
Ditemui di rumahnya, Dewi mengatakan sejak 3 (tiga) minggu terakhir anaknya mengalami panas tinggi disusul dehidrasi berat. Karena khawatir, Dewi lalu membawa Saefulloh ke bidan desa dan Puskesmas setempat. Atas saran bidan dan dokter Puskesmas, Dewi lalu membawa anaknya ke RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol Kabupaten Indramayu
Di RSUD M. A. Sentot Saefulloh kemudian dirawat di ruang kelas 3 (tiga) dengan menggunakan fasilitas SKTM, namun selang sehari dirawat, pihak rumah sakit malah mempermasalahkan SKTM yang dibawa Dewi dan menyatakan tidak berlaku. “Saya dipaksa masuk pasien umum sehingga kehilangan hak sebagai warga miskin untuk memperoleh pengobatan gratis”. Tukas Dewi
Karena protes keluarga menyoal tidak berlakunya SKTM tidak digubris pihak rumah sakit, Dewi memutuskan untuk membawa pulang anaknya dengan alasan tidak memiliki biaya untuk perawatan. Melalui salah seorang kerabatnya, Bambang Adi Sutrisno (23 Tahun), bayi Saefulloh kemudian dibawa pulang. Sebelum pulang, Bambang mengaku membayar biaya perawatan selama satu hari kepada Rumah Sakit Rp 1,1 juta. Menurut Bambang uang tersebut merupakan hasil pinjaman dari seseorang.
“Saat itu sebenarnya saya meminta meminta waktu kepada petugas SKTM di Rumah sakit untuk menunda kekurangan administrasi karena perkantoran libur. Tapi mereka (petugas) keukeuh dan memaksa agar Saefulloh masuk dalam kelompok pasien umum dengan biaya yang sangat besar”. Ujar Bambang
 Kasus “diusirnya” bayi penderita kurang gizi mengejutkan Direktur RSUD M. A. Sentot, dr. Deden Boni Koswara. Ketika dikonfirmasi, Deden membantah keras bahwa pihaknya mengusir Saefulloh karena alasan kelengkapan administrasi SKTM. Ia juga membantah pihak rumah sakit meminta pulang Saefulloh, apalagi memaksa orang tua bayi malang itu untuk pindah menjadi pasien umum.
MILIKI STANDAR
Menurut Deden, petugas dibagian SKTM sebenarnya menyarankan agar Saefulloh tetap dalam perawatan dokter, sementara administrasinya menyusul kemudian, “Seharusnya bayi tetap dirawat, sedangkan mengenai kelengkapan dokumen bisa diurus pada saat perkantoran buka. Jadi kami sama sekali tidak pernah mengusir apalagi memaksa untuk pindah ke pasien umum”. Tegas Deden
Ditambahkan Deden, pihak rumah sakit sebenarnya memiliki standar baku prosedur penggunaan SKTM bagi warga miskin. Yakni, warga miskin yang dirawat diberikan kesempatan 2x24 jam untuk melengkapi kekurangan administrasinya.
Namun jika terkendala waktu, pihak rumah sakit juga tetap memberikan kelonggaran dan tidak meminta warga miskin untuk masuk dalam pasien umum. Menanggapi kasus Saefulloh, Deden kemudian memerintahkan stafnya menjemput kembali bayi penderita gizi kurang untuk kembali dirawat di RSUD M. A. Sentot.
Dengan menggnakan ambulan, Saefulloh didampingi ibunya tiba di RSUD M. A. Sentot dan menempati bangsal perawatan kelas 3 (tiga). “Dari hasil diagnosa kami, Saefulloh menderita KEP (Kekurangan Energi Protein) tingkat II sehingga diperlukan perawatan insentif. Beratnya pun tidak normal untuk bayi seusia dia”. Ujar Deden (Hendra Sumiarsa/ “KC”)

Sumber: Kabar Cirebon. Edisi Nomor 272 Tahun I. Senin – Kliwon (21 Februari 2011) 17 Rabiul Awal 1432 H

Selasa, 22 Februari 2011

RUDI TEDJA: TIDAK AKUI SELAKU PPTK, TITIPAN PAK HARYANTO

Posted by Realita Nusantara 18.12, under |


PEMBANGUNAN DAN RENOVASI DINAS PU PROV JAMBI

REALITA NUSANTARA – ONLINE. JAMBI
Muncul pertanyaan sekarang kepada BD. Nainggolan, SH yang belum lama menduduki kursi Kejaksaan Tinggi jambi, apakah berani mengusut sampai tuntas soal dugaan korupsi pada pembangunan dan renovasi gedung Dinas Pekerkjaan Umum (PU) Provinsi Jambi sebesar Rp 10 miliyar dan apakah BD Nainggolan sama seperti Kepala Kejaksaan Tinggi yang sebelum-belumnya tidak menegakkan supremasi hukum untuk pemberantasan korupsi di Jambi??
Hasil investigasi wartawan di lokasi proyek pembangunan dan renovasi gedung Dinas PU ini bahwa pekerjaan proyek disinyalir dikerjakan sekehendak hati oleh rekanan tanpa memikirkan  kualitas bangunan gedung PU, hal ini bisa dilihat melalui kasat mata dan ironisnya lagi aparat penegak hukum di Jambi adem-adem saja yang seakan-akan melindungi sejumlah oknum-oknum pejabat dan rekanan yang terlibat pada pekerjaan proyek pembangunan gedung PU tersebut.
Rudi Tedja selaku PPTK pada proyek pembangunan dan renovasi Dinas PU Provinsi Jambi baru-baru ini (24/11) dengan mengendarai sepeda motor tanpa membuka helm menjumpai kepala perwakilan salah satu media cetak di Jambi disalah satu tempat mengatakan, disuruh Pak Haryanto jumpai Bambang untuk memberikan penjelasan dan bukan saya PPTK pembangunan gedung dan saya PPTK Proyek Pagar.
Rudi Teja ketika dikonfirmasi mengatakan, ini ada titipan dari Pak Haryanto dengan menyodorkan sesuatu kepada wartawan dan wartawan pun langsung mengembalikan kepada Rudi Tedja, karena wartawan ingin menerima penjelasan langsung dari PPTK proyek pembangunan dan renovasi gedung Dinas PU Provinsi Jambi dan dari Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Provinsi jambi Ir. Haryanto bukan penjelasan soal pelaksanaan proyek pembangunan dan renovasi gedung Dinas PU Provinsi Jambi yang pernah beberapa kali dilansir media cetak Kompass Indonesia
Pasalnya Rudi Tedja sebelumnya pernah mengatakan akan memberikan penjelasan tentang pelaksanaan proyek pembangunan dan renovasi gedung Dinas PU Provinsi Jambi kepada wartawan (26/11) dan belum lama ini Rudi Tedja disekitar lingkungan Dinas PU Provinsi Jambi saat dikonfirmasi wartawan kembali mengatakan lagi ikut latihan upacara untuk ulang tahun PU (1/12)
Sementara Kepala Dinas PU Provinsi Jambi Ir. Djunedi CS dan Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Provinsi Jambi Ir. Haryanto tidak bersedia memberi penjelasan soal dugaan proyek pembangunan dan renovasi Dinas PU, ini sudah berulang kali dilansir media cetak Kompass Indonesia.
Harapan dari masyarakat Jambi kepada BD Nainggolan selaku Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi agar dapat bertindak mengusut sampai tuntas dugaan korupsi pada pekerjaan proyek pembangunan dan renovasi gedung Dinas PU  (TIM)

Sumber: Kompass Indonesia. Edisi 464/Tahun XIII/ 6-13 Desember 2010 Hal. 16

Jumat, 18 Februari 2011

KADIS DAN SEKDIS TUTUP MATA PEJABAT DISDIK KOTA TASIKMALAYA LABRAK PERMENKEU

Posted by Realita Nusantara 16.40, under |


REALITA NUSANTARA. TASIKMALAYA
Menindaklanjuti apa yang tengah santer dibicarakan masyarakat dijagat santri ini, dimana Dinas Pendidikan Disdik (Disdik) Kota Tasikmalaya melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Asep Sudrajat yang DIDUGA KUAT dengan sengaja labrak Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) No.114/PMK.07/2010 Tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Percepatan Pembangunan Insfrastruktur Pendidikan (DPPIP) Tahun Anggaran 2010. Menanggapi hal tersebut, Drs. H. Endang Suherman M.Pd selaku Kepala Dinas Terkesan Tutup Mata. Hal serupa juga menimpa sekretarisnya Drs. Ade Hendar
Seperti diketahui pada tahun 2010 sekarang pemerintah pusat melalui Menteri Keuangan Republik Indonesia telah menggelontarkan dana sekitar Rp 1.250.000.000.000,- (satu trilyun dua ratus lima puluh miliar rupiah) melalui program DPPIP. Namun dari data yang berhasil dihimpun, khususnya di lingkungan Dinas yang satu ini terkesan tidak mengindahkan Permenkeu. Itu semua bisa dilihat dari tindakan Dinas tersebut yang mendapatkan jatah Rp 3.868.000.000,- (tiga miliar delapan ratus enam puluh delapan juta rupiah) dari program tersebut secara terang-terangan telah membuat peraturan pribadi.
Terkuaknya Dinas terkait menciptakan serta menggunakan peraturan pribadi berawal saat wartawan melakukan konfirmasi dengan Asep Sudrajat belum lama ini di ruangannya. Asep mengatakan kalau penyaluran dana DPPIPdibagi menjadi 2 tahap, dengan tahapan masing-masing 55% dan 45%. Padahal dalam permenkeu yang ditetapkan langsung oleh Menteri Keuangan republik Indonesia Agus D. W. Martowirdjo di Jakarta tanggal 14 Juni silam. Dimana dalam pasal 6 ayat (2) Permenkeu tertera bahwa penyaluran DPPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara 3 tahap dengan rincian tahap pertama 45%, kedua 45% dan tahap ketiga 10%. Selain itu indikasi-indikasi penyelewengan dana juga mulai tercium, dugaan tersebut bisa dilihat dengan cara Asep yang menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan wartawan kepada dirinya yang seolah tidak bisa menjelaskannya, padahal seharusnya ia (Asep) fasih/lancar karena dirinyalah orang yang paling berkompeten menanggapi seputar DPPIP hingga entah dengan alasan apa, asep menolak untuk memberikan daftar sekolah yang menerima program DPPIP berikut dengan nominalnya.
Anehnya, pemerintah pusat saja transparan dengan program tersebut, karena dalam permenkeu tersebut, tertuang kata-kata “Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia”.
Sementara itu, kedua orang di atas yang memiliki peranan penting di lingkungan Dinas Pendidikan yakni Drs. H. Endang Suherman M.Pd (Kadeis) srta Drs Ade Hendar (sekdis) tidak berhasil ditemui, dengan alasan yang sudah tidak asing lagi di telinga pemburu berita.
Endang masih berhasil mempertahankan kebiasannya dengan kegiatan di luar kantornya, sedangkan Sekdis yang dulunya menjabat Kasat Pol PP itu masih rutin dengan kesibukannya menerima tamu setiap kali wartawan berniat meminta tanggapan. Dengan demikian atas sikap yang ditonjolkan pihak Dinas terhadap kuli tinta, nampaknya wajar saja kalau selama ini tidak sedikit insan pers yang menyimpulkan kalau Dinas yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda (Komplek Perkantoran) tersebut adalah salah satu instansi yang dinilai kurang harmonis dengan wartawan.
Sebatas untuk diketahui, DPPIP sendiri dialokasikan tak lain untuk mendukung percepatan pembangunan insfrastruktur pendidikan Kabupaten/Kota. Pada Anggaran Tahun 2010 ini, program tersebut dipergunakan untuk kegiatan rehabilitasi ruang kelas SD atau sederajat, SMP atau sederajat, SMA atau sederajat, pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) bagi SD, serta pengadaan sarana atau alat pembelajaran mulai dari tingkat SD sampai SMA. Jadi, lain daripada itu semua, tidak dibenarkan untuk menggunakan atau melibatkan dana tersebut. Sementara itu untuk cara penyaluran DPPIP sendiri yakni dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari rekening kas umum Negara ke rekening kas umu Daerah. (Pieter)

Sumber: Kompass Indonesia. Edisi 464/Tahun XIII/ 6-13 Desember 2010. Hal 7 Pendidikan
Logo ****: Tut Wuri Handayani

DIDUGA KORUPSI PT MEDIKA JAYA UTAMA MEMBANGUN JALAN ASAL-ASALAN

Posted by Realita Nusantara 15.00, under |


REALITA NUSANTARA. BATURAJA
Pemborong atau rekanan yang baik, akibatnya tidak mendapatkan untung yang maksimal, tetapi yang tamak dan tega tentu mendapatkan keuntungan yang besar.
Blok F dan Blok S beberapa bulan yang lalu di Desa Batumarta II jalannya keras, akibatnya banyak yang mengeluh karena kerusakan jalan tersebut. Pengerasan jalan 2.2 km tersebut dilakukan oleh PT. Medika Jaya Utama dengan menelan dana hampir 1.5 M dari dana APBD OKU Tahun 2010
Komentar Ardi dan Ahmad, saat ini kondisi badan jalan tersebut hancur dan aspal sudah pecah. Warga mau melaporkan hal tersebut, tetapi tidak tahu harus melapor kemana, karena kontraktornya sudah tidak ada.
Warga berharap pelaksanaan pekerjaan jalan ini untuk segera diperbaiki, jalan Blok F dan Blok S Batumarta II akan sulit dilalui kendaraan. (Hend).***

Sumber: Kompass Indonesia. Edisi 464/Tahun XIII/ 6-13 Desember 2010. Hal 11 Seputar SUMSEL***

Kamis, 17 Februari 2011

ANAK KORBAN PENGANIAYAAN ORANG TUA

Posted by Realita Nusantara 18.16, under |


REALITA NUSANTARA - ONLINE.  INDRAMAYU
Sungguh kejam seorang bapak dengan teganya menganiaya 2 (dua) orang anaknya. Anak yang tidak mengetahui dan belum mengerti apa yang menjadi perselisihan kedua orang tua (Bapak & Ibunya) malah menanggung resiko penganiayaan atau amukan dari sang Bapak. Entah dosa apa sehingga hal itu bisa terjadi pada 2 (dua) orang anak yang belum mengerti tentang urusan (perselisihan) kedua orang tuanya. Foto: realitanusantara.blogspot.com ***
Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 16 Desember 2010, sekira jam 10.00 WIB, seorang anak yang masih bayi baru berumur 4 bulan menanggung resiko amarah/amukan dari sang Bapak, bahkan bukan bayi yang baru berumur 4 bulan saja yang mengalami demikian. Kakak bayi juga yang berumur ± 6 tahun nyaris menjadi korban pembunuhan Bapaknya dengan sadis hendak menusuknya gunting ke perut sang anak yang diduga akibat perselisihan dari kedua orang tuanya. Untungnya warga setempat mengetahui kejadian tersebut dan dengan sigap warga langsung menyelamatkan nyawa kakak beradik.
Menurut penuturan sejumlah warga di kelurahan Paoman Kec. Indramayu Kab. Indramayu saat dikonfirmasi mengatakan awalnya terjadi perselisihan kedua orang tuanya (Bapak & Ibunya = red) sehingga kedua kakak beradik tersebut menjadi korban amukan bapaknya. Begini ceritanya, awalnya sang Ibu meminta ijin kepada suaminya untuk menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke salah satu negara di dunia, sang suami lalu mengijinkannya. Selang beberapa bulan kemudian si isteri dikabarkan siap untuk terbang ke negara tujuannya yakni Singapura (hendak pergi), lalu konon katanya bahwa si suami melihat langsung dengan kepala sendiri, kepergian isterinya bukan menjadi TKW, tetapi hendak pergi meninggalkan dirinya dengan Pria Idaman Lain (PIL). Inilah yang menyebabkan sang suami menjadi marah besar setelah diketahuinya dirumah sang isteri telah pergi, karena yang ada hanya 2 orang anaknya (buah hati) bersama neneknya saja, maka 2 orang anaknya tersebutlah yang menjadi korban amukan sang suami (Bapaknya). Tutur sejumlah warga
Warga juga menambahkan bayi yang baru berumur 4 bulan (sekarang berumur ± 6 Bulan) mengalami siksaan dari Bapaknya dengan sangat sadis sekali, si bayi dihajar, ditempeleng, diputer (diuleng = dalam bahasa jawa), dibanting dan lain sebaginya. Bahkan kakak dari bayi tersebut hendak menjadi korban pembunuhan dari sang Bapak dengan cara menusukkan gunting ke perutnya. Untung kami warga di sini mengetahui dan dengan sigap langsung mengamankan kedua orang anak kakak beradik tersebut. Walaupun sudah kami amankan kedua anak tersebut, tapi tetap saja kedua anak tersebut terutama bayi yang berumur 4 bulan mengalami luka serius akibat penganiayaan sadis sang Bapak. Selang 1 (satu) minggu kemudian si bayi kondisinya mengkhawatir, sehingga kami warga disini langsung memberikan pertolongan dengan membawa sang bayi ke dokter terdekat, alhasil nyawa si bayipun terselamatkan, walaupun kondisinya sangat kasihan sekali, si bayi tidak bisa mendengar alias tuli. Pungkas sejumlah warga
Pantauan wartawan di lapangan belakang diketahui sang Bapak berinisial SS alias UT alias Tgr. Bahkan hingga berita ini diturunkan kondisi anak masih mengalami gangguan pendengaran alias tuli, pasalnya ketika wartawan mencoba untuk mendeteksi tingkat reflek pendengaran si bayi dengan cara tepuk tangan dan memanggil-manggil nama si bayi (brojol = menurut panggilan warga), dia sama sekali tidak meresponnya yang diduga akibat penganiayaan sang Bapak.
Sungguh kejam dan sadisnya seorang Bapak yang tega-teganya menganiaya bayi yang baru berumur 4 bulan (umur sekarang ± 6 Bulan), sang Bapak sepertinya tidak mempunyai rasa kemanusiaan layaknya seperti binatang. Buah hati merupakan kesayangan orang tua siapa pun yang memiliki sang anak haruslah disayang, ini malah menjadi korban KEBIADABAN, PENGANIAYAAN dan AMUKAN dari sang Bapak.
Nenek dari kedua anak tersebut mengungkapkan bagi para dermawan saya mohon bantuan dan sumbangannya demi kesembuhan pendengaran si Bayi. Saya ini orang yang tidak punyak (ekonomi lemah), untuk beli susu bayi saja, saya meminta-minta ke warga di sini. Bagi Bapak - Ibu yang mempunyai kepedulian silahkan hubungi wartawan di email: realitanusantara@yahoo.com atau chunks_0002@yahoo.com. Bantuan dan sumbangan dari Bapak Ibu dermawan sangat kami harapkan demi kesembuhan dari bayi ini. Terima kasih. Ungkapnya  (Realita Nusantara)

Foto-Foto*** : realitanusantara.blogspot.com ***

Selasa, 15 Februari 2011

DIDUGA GURU MENCARI KEUNTUNGAN DARI SISWA MISKIN

Posted by Realita Nusantara 19.53, under |


REALITA NUSANTARA. INDRAMAYU 
Upaya pemerintah untuk memeratakan kesempatan memperoleh pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan serta menekan angka putus sekolah, pemerintah memperluas akses pendidikan dasar yang bermutu yang lebih merata dengan memberikan perhatian yang lebih besar pada penduduk miskin. Perhatian tersebut berupa pemberian bantuan beasiswa bagi siswa miskin jenjang sekolah dasar.
Pemberian bantuan beasiswa bagi siswa miskin jenjang sekolah dasar pada umumnya bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan bagi penduduk miskin untuk dapat memenuhi kebutuhannya di bidang pendidikan agar siswa yang orang tuanya tidak mampu/miskin tersebut dapat tetap memperoleh pendidikan. Disamping itu juga dalam rangka mendukung pencapaian program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun. Seperti halnya di SDN Kiajaran Kulon 2 Kec. Lohbener Kab. Indramayu, pemberian beasiswa miskin tersebut kurang direspon oleh Kepala Sekolah bahkan diduga guru mencari keuntungan dari siswa miskin. Pasalnya dari sejumlah beasiswa yang diberikan pemerintah kepada siswa miskin, mereka hanya menerima sebagian saja dari sekolah.
Saat kami datangi SDN Kiajaran Kulon 2 tersebut oleh wartawan bersama 2 orang rekan wartawan. Salah satu guru mengatakan Kepala Sekolah ada, tetapi setelah sampai di ruang guru, beberapa guru mengatakan Kepala Sekolah tidak ada, memang tadinya ada tapi sekarang tidak tahu kemana? Ujarnya
Untuk menutupi kebobrokannya salah satu guru yang berinisial Syt mencoba ngemove/intimidasi wartawan dan berlaku tidak sopan terhadap tamunya.
Akhirnya kamipun hanya bisa konfirmasi dengan beberapa guru yang ada disitu. Menurut salah satu guru mengatakan 18 orang siswa yang menerima Beasiswa Siswa Miskin (BSM) dan yang membelanjakan untuk keperluan sekolahnya bagi 18 siswa tersebut kami 4 (empat) orang, yaitu 1. Mustika Wati, 2. Painem, 3. Suherni, 4. Nani. Untuk keperluan siswa tersebut kami belikan Seragam Merah Putih, Pramuka, Baju Batik, Sepatu, Tas dan Alat tulis serta Buku Tulis 2 Pack. Ucapnya
Saat kami konfirmasi ke sejumlah orang tua siswa yang anaknya memperoleh beasiswa tersebut, beberapa orang tua siswa mengatakan hanya menerima 1 pack buku tulis, sepatu warior, seragam sekolah lengan pendek 1 stel, Baju pramuka 1 stel, tas sekolah, dan baju batik (tanpa celana). Terang beberapa orang tua siswa
Salah satu orang tua siswa yang minta namanya dirahasiakan dan dapat dipercaya mengatakan dari sejumlah yang diberikan sekolah kepada siswa miskin, nilainya tidak mencapai apa yang pemerintah berikan, hanya berapa persennya saja yang diberikan kepada anak kami. Pungkasnya
Pendapat Ketua Serikat Wartawan Indonesia (SWI) Cab. Indramayu mengatakan seharusnya Kepala Sekolah tidak perlu kabur/sembunyi ketika didatangi oleh rekan wartawan. Wartawan bukan musuh tetapi mitra. Kepada oknum guru janganlah bersikap arogan dengan ngemove wartawan berlakulah sopan kepada tamunya, pengabdian selama 27 tahun sebagai PNS akan sia-sia dengan sikap arogansi. Pahami UU Pers No. 40 Tahun 1999 !!! Kalau saja Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantoro masih hidup beliau akan menangis melihat moral guru seperti itu !!!. tegasnya
Dengan munculnya pemberitaan ini Kepala UPTD Pendidikan Kec. Lohbener Kab. Indramayu Tasmo, S.Ag., M.Si langsung kebakaran jenggot, bahkan tasmo langsung intimidasi wartawan untuk ketemu di Pengadilan (rencananya akan dilaporkan ke Kejaksaan).
Dengan melihat permasalahan diatas yang diduga guru mencari keuntungan dari siswa miskin sudah mengarah pada dugaan tindak pidana korupsi. Tidak menutup kemungkinan permasalah ini akan ditindak lanjuti pada pihak-pihak yang berwenang.  (IM-01)***

Sumber: Kompass Indonesia. Edisi 456/Tahun XIII/ 11-18 Oktober. Hal 6 Pendidikan
Foto-foto ***: 1. Buku yang diterima siswa melalui program BSM
2. LPJ Kepsek SDN Kiajaran Kulon II ke Kepala UPTD Pend. Kec. Lohbener

Sabtu, 12 Februari 2011

SUKA DUKA MENJADI GURU TK

Posted by Realita Nusantara 08.13, under |


REALITA INDRAMAYU
INDRAMAYU - Menjadi guru tidaklah mudah, menjadi guru juga tidak sulit. Apalagi menjadi guru pada sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Seseorang bisa saja menjadi guru, tetapi guru yang bagaimana? Sosok guru tentu saja bukan hanya bisa mengajar dan mengajar, tetapi sosok guru harus bisa mendidik peserta didiknya dan juga bisa menjadikan anak didiknya menjadi manusia yang berguna dan berjasa bagi orang tua, negara, nusa dan bangsa.
Menjadi seorang guru TK tentulah tidak terlepas dari berbagai pengalaman ada suka dan duka dalam mendidik anak-anak yang masih dibawah umur (kira-kira 5-6 tahun umur anak TK). Menjadi seorang guru TK banyak pengalaman duka daripada pengalaman senang. Guru TK dalam mendidik peserta didiknya tidak berhubungan langsung dengan anak muridnya saja tetapi dia juga berhubungan langsung dengan orang tuanya. Banyak orang tua yang sensitif terhadap anak-anaknya dalam pembelajaran di sekolah, misalnya hal sepele yang dilakukan guru TK terhadap anak didiknya lantas orang tua tidak terima terhadap guru tersebut, ada juga orang tua yang menyerahkan anak sepenuhnya kepada guru TK (dalam hal pembelajaran).
Berikut ini penuturan dari seorang guru TK (sebut saja Yun) saat bincang-bincang dengan wartawan menjadi guru TK tidak mudah juga tidak sulit, banyak pengalaman yang dilaluinya, baik suka maupun duka. Tetapi banyak dukanya daripada sukanya. Sukanya menjadi guru TK banyak disenangi oleh anak-anak asalkan kita senang dan menyayangi mereka dengan tulus ikhlas, disamping itu kita bisa kenal dekat dengan orang tua murid ya...kita selalu kompaklah. Tuturnya
Yun juga menambahkan disamping hal tersebut juga banyak duka yang dialami seorang guru TK, misalnya guru ngomong dengan nada sedikit tinggi saja kepada anak didik, orang tua yang sensitif langsung tidak terima, orang tua langsung marah-marah; mereka tidak melihat perjuangan seorang guru TK dalam mendidik anak-anaknya agar bisa membaca, menulis, mengerti sopan santun dan lain sebagainya. Ujarnya
Hal senada juga dikatakan guru TK yang lain (sebut saja Sut) bukan hanya itu saja kita juga harus bisa menangani anak-anak yang nangis, yang buang air besar dan lain sebaginya, orang tua hanya terima beresnya saja. Tetapi itu sudah menjadi tanggung jawab kita sebagi guru TK. Kita terima dengan Ikhlas dan penuh dengan tanggung jawab. Tandasnya
Para guru TK juga menambahkan dalam mendidik anak TK tidak sama dengan mendidik anak murid seumuran SD, SMP, SMA maupun yang lainnya. Sekolah TK adalah pendidikan yang paling dasar bagi anak-anak putra bangsa. Kepada pemerintah mohon perhatikan kami. Tandasnya    (Syamsul)

Foto ****: Dinas Pendidikan Jawa Barat dari samping kanan
Dinas Pendidikan Kota BANDUNG

Rabu, 09 Februari 2011

Program Mutasi Perdana Bupati Hj. Anna Shopanah: 237 Pejabat Pemkab Indramayu Dimutasi

Posted by Realita Nusantara 18.42, under |


REALITA NUSANTARA - INDRAMAYU.
Sebagai Upaya penyegaran, pembinaan dan pengembangan karier dalam jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu yang merupakan bagian integral dari upaya reformasi birokrasi guna mewujudkan tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Pada hari Rabu (9/2) Bupati Indramayu selaku pejabat Pembina kepegawaian melantik para pejabat structural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu sebanyak 237 orang
Pada pelantikan dan pengambilan sumpah  tersebut pejabat structural esselon II sebanyak 16 orang, esselon III sebanyak 61 orang, dan esselon IV sebanyak 160 orang. Pelantikan dan pengambilan sumpah ini tidak terlepas dari rotasi dan promosi dari pejabat tersebut.
Pada esselon II beberapa pejabat yang mengalami rotasi diantaranya Drs. H. Giri Priyono yang semula Sekretaris DPRD kini menjadi Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Peyuluhan Pertanian. Drs. H. Dono Djoenda Endo semula Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kini menjadi Asisten Administrasi. Ir. Tonni Sudjana yang semula Asisten Administrasi kini menjadi Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan. Drs. Nuradi, M.Si semula Kabag Umum pada Setda kini menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Kemudian Pada esselon III yang mengalami rotasi diantaranya Dra. Masayu Nurhayati Roni yang semula Kabag Humas dan Protokol kini menjadi Kabag Umum pada Sekretariat Daerah. Drs. Wawan yang semula Kasie Program dan Pengembangan pada Kantor Arsip dan Perpustakaan kini menjadi Kabag Humas dan Protokol Sekretariat Daerah. Maman Kostaman, SH yang semula Kabag Pertanahan kini menjadi Kabag Hukum. Rotasi juga terjadi pada camat diantaranya H. Cusomo, SH.CN. semula Camat Gantar kini menjadi Camat Krangkeng. Dudung Indra Ariska yang semula Camat Jatibarang kini menjadi Camat Indramayu. Sementara yang promosi diantaranya Drs. Asep Kusdianti yang semula Sekretaris Kecamatan Sukra kini promosi menjadi Camat Gantar. Sunardi, SH. yang semula Kasubbag Pendapatan dan Kekayaan Desa pada Bagian Otonomi Desa Sekretariat Daerah kini promosi menjadi Camat Cantigi
Selanjutnya pada esselon IV yang mengalami mutasi dan promosi diantaranya Sukma Citra Pertiwi, S.STP yang semula Sekretaris Kelurahan Paoman kini menjadi Kasubbag Perencanaan dan Anggaran pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah. Nana, S.Pd yang semula pelaksana pada Bagian Humas dan Protokol kini menjadi Kasubbag Protokol pada Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah. H. Wahidin, SKM semula pelaksana pada UPTD Puskesmas Juntinyuat kini menjadi Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Cantigi
Bupati Indramayu Hj. Anna Shopanah dalam sambutannya mengatakan di era sekarang ini sumber daya manusia dinilai sebagai salah satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap aktivitas kinerja. sumber daya manusia juga diakui sangat berperan sebagai perencana, pemikir, dan pelaku dalam suatu organisasi, lembaga atau instansi pemerintahan. Terutama sekali bagi para aparatur pemerintah, yang dalam kedudukannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, senantiasa dituntut untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Oleh karena itu, eksistensi suatu instansi pemerintah di tengah-tengah percaturan global ini, akan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh kemampuan dan kualitas sumber   daya aparaturnya.  Tuntutan pembangunan, tuntutan sosial-ekonomi kemasyarakatan, serta tuntutan tugas-tugas pemerintahan dapat menjadi suatu problema yang berkepanjangan, menyusahkan bahkan mungkin tidak bisa terselesaikan apabila tidak ditangani oleh profil aparatur pemerintahan yang mumpuni secara keilmuan, mempunyai strategi, dan wawasan ke depan yang memadai serta ditopang dengan kepribadian yang berakhlak mulia
Kesiapan dan kemampuan pemerintah daerah hanya dapat terwujud apabila didukung oleh profil sumber daya aparatur yang berkualitas, memiliki disiplin, dan etos kerja yang tinggi oleh karena itu, pelaksanaan pelantikan pejabat saat ini merupakan bagian dari upaya pengembangan dan pemberdayaan potensi aparatur, khususnya aparat pemerintah Kabupaten Indramayu
Untuk itu kepada para pejabat yang baru dilantik, bupati berharap secara optimal menjalankan tugas pokok dan fungsi yang telah diamanatkan. kepercayaan yang diberikan juga diharapkan benar-benar dijalankan dengan penuh amanah dan rasa tanggung jawab serta dimanfaatkan seoptimal mungkin, di samping sebagai wahana belajar juga sebagai media menggali dan memberdayakan potensi serta memaksimalkan kemampuan diri
“Perlu diketahui, bahwa penunjukkan saudara-saudara dalam menduduki jabatan ini, bukan karena didasarkan selera atau kedekatan saudara dengan pimpinan, tetapi justru didasarkan pada kemampuan dan prestasi yang saudara capai selama menjalankan tugas kedinasan serta ditunjang oleh sikap, dedikasi, loyalitas, serta komitmen, dan tanggung jawab yang saudara tunjukkan selama menjalankan tugas.” Tegas Bupati Anna
Disamping merupakan upaya penyegaran, pembinaan dan pengembangan karier pegawai kegiatan mutas kali ini juga dilakukan dalam rangka mengisi kekosongan jabatan/formasi beberapa pejabat yang telah memasuki usia pensiun / purna bhakti.  (Deni/Humas Indramayu)****

Tags

BLOG ARSIP

BIAYA IKLAN

BIAYA IKLAN
=== Terima Kasih atas partisipasi Anda dalam membangun kemitraan dengan kami ===

INDRAMAYU POST

Blog Archive

PROFIL

REALITA NUSANTARA Email: realitanusantara@yahoo.com

Pengurus SWI

Pengurus SWI
DEWAN PIMPINAN CABANG SERIKAT WARTAWAN INDONESIA (SWI)