REALITA NUSANTARA – ONLINE. BANDUNG
“Setelah dana turun segera akan kami distribusikan ke seluruh satuan pelaksana di Jawa Barat”
Foto-foto: Gedung Dinas Pendidikan Jawa Barat dari samping kanan****
www.bpptkpu-jabar.com***
Dana Ujian Nasional 2011 untuk Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 54 Miliar akhirnya turun. Pencairan dana ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan tahun lalu yang cair dua hari menjelang UN berlangsung.
“Saya sudah cek kemarin ke bendahara, katanya sudah ada. Meskipun sebenarnya sejak Senin, pusat sudah meminta untuk mengecek karena kabarnya sudah dicairkan. Setelah dana segera akan kami distribusikan ke seluruh satuan pelaksana di Jawa Barat,” kata Ketua Pelaksana Pengawas Satuan dari Perguruan Tinggi, Uyu Wahyudin, yang dihubungi, Jum’at (8/4/2011)
Sementara itu, kata Uyu, sampai saat ini pencetakan soal UN tingkat SMA masih terus berlangsung dan tidak ada masalah. Sesuai dengan jadwal, pencetakan soal akan selesai sekitar H-2 sebelum pelaksanaan UN untuk selanjutnya didistribusikan ke seluruh Kabupaten Kota di Jawa Barat.
Bahkan, menurut Uyu, saat ini pemerintah pusat sudah menyerahkan master soal untuk UN tingkat SMP/MTs. Menurut rencana, soal tingkat SMP ini akan dicetak di salah satu percetakan Kota Bogor. “Sekarang saya sedang di Bogor untuk menerima soal. Namun karena pelaksanaannya masih cukup lama, soal belum akan diperbanyak dulu. Akan kami simpan dulu di brankas sampai jadwal percetakan nanti,” tuturnya.
Hal lainnya terkait pelaksanaan UN di sekolah, Uyu mengatakan, pengamanan oleh polisi di sekolah untuk tahun ini masih dipergunakan. Hanya, khususnya di sekolah, polisi yang akan mengamankan jalannya UN diupayakan tidak menggunakan seragam. “Bahkan, kami inginnya di sekolah tidak perlu ada polisi. Pasti akan berpengaruh terhadap siswa dan juga guru, terutama dari segi psikologis,” ucapnya.
Namun, kata Uyu, karena standar operasi prosedur tahun ini masih menyebutkan adanya pengamanan oleh polisi, pelaksanaan aturan tidak ada polisi di sekolah baru akan direkomendasikan pada UN tahun depan. “Apalagi, di sekolah, pengawas perguruan tinggi hanya satu orang per sekolah sehingga masih dibutuhkan polisi. Takutnya nanti ada kurang soal atau hal teknis lainnya yang memerlukan pengamanan sehingga polisi masih dibutuhkan,” tuturnya.
Sesuai dengan jumlah penyelenggaraan ujian, kata Uyu, tahun inisekitar 3.000 pengawas dari perguruan tinggi akan diturunkan sebagai pengawas satuan pendidikan. Satu sekolah akan diawasi oleh satu orang dosen. “Pengawas yang telibat berasal dari berbagai perguruan tinggi, negeri, dan swasta. Untuk negeri, semua terlibat, sedangkan untuk swasta setidaknya di tiap daerah ada yang terlibat. Kopertis yang mengaturnya,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, jumlah peserta UN tingkat SMA/SMK/MA di Provinsi Jawa Barat berjumlah 366.057 peserta. Jumlah tersebut terdiri atas 153.234 siswa SMA, 37.296 siswa MA, dan 175.527 siswa SMK.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Prof. Wahyudin Zarkasyi menuturkan, jumlah sekolah penyelenggara di Jawa Barat mencapai 2.945 sekolah dengan jumlah ruang 20.223. “Sementara untuk pengawas sekitar 40.420. dua orang pengawas untuk setiap ruangan,” uacpnya (A-157)***
Sumber: Harian Umum PIKIRAN RAKYAT, Sabtu 9 April 2011, Hal. 24 Pendidikan***